Catatan Perjalanan.
Ahad, 23 Nopember 2014 | Setelah menempuh jarak 50 km lebih lebih dalam waktu 120an menit, akhirnya saya bisa bergabung dengan teman-teman group facebook Lombok Wildlife Photography di depan gerbang Taman Wisata Alam Gunung Tunak Lombok Tengah. Ini adalah kunjungan pertama saya ke TWA ini dalam kegiatan hunting burung. Target utama kali ini adalah Buntut Sate putih (phaethon lepturus).
Saya disambut dengan tawa dan candaan orang-orang se-TWA, karena saya datang paling telat. Setelah istirahat sejenak di berugak yang disediakan, kami bersepuluh (Om Amirudin, Deddy Darmawan (http://aveslombok.com), Ismawan Hariadi, Lan Sunarta, Andi Albayquni, Ale, Didin, Arrozy, Ibnu Junior, dan saya sendiri) segera beranjak menuju kawasan gawah (hutan) gunung Tunak. Kami disambut oleh pepohonan yang terlihat meranggas karena lama tidak disiram hujan. Tahun ini memang kemaraunya agak panjang.
Baca artikel terkait:
Mengusir dan Menghindari Pacet/Lintah saat Bertualang
Deru angin dan debu mengantarkan kami ke ujung aspal, dan langsung dihadiahkan dengan pemandangan pantai berpasir putih dan tarian ombak yang memacu semangat. Dinding-dinding tebing pantai seperti tersenyum mengucap selamat datang. Panasnya khas pantai!
Untuk menuju spot Buntut Sate putih, harus dengan jalan kakisaya langsung menggeber motor menaiki bukit yang cukup terjal, sementara yang lain jalan kaki karena jalannya hanya mungkin dilalui dengan motor atau berjalan kaki. Dengan semangat menggebu saya terus menarik gas motor yang sesekali terpeleset karena bebatuan lepas. Terus melaju sampai mendekati ujung jalan setapak. Kemudian menunggu! Sepi! Tak ada buntut sate putih! Hanya terlihat Cekakak dan suara burung lain yang tidak bisa dilihat.
Sekira 45 menit menunggu, tidak ada yang datang. Saya putuskan untuk turun berjalan kaki, ternyata saya kelewat jauh dari spot tujuan, terlalu bersemangat sih ha..ha..ha..
Spot si buntut sate putih ternyata agak bawahan. Teman-teman yang lain sudah pada jeprat-jepret, lha saya ngeliat si target aja belum aja belum :-( Baiklah, saya agak apes kali ini, tapi setidaknya teman-teman sudah dapat merekam si buntut sate putih dengan baik.
Oh ya, personil nambah satu lagi, ternyata ada yang lebih telat dari saya Om Fathoroni.
Baca artikel seru lainnya:
1. Buntut Sate Putih / White-tailed tropicbird / phaethon lepturus
[FOTO : Deddy Darmawan]
Untuk informasi lebih lengkap mengenai burung buntut sate silahkan kunjungi link ini:
BUNTUT SATE - PENGHUNI DINDING TEBING
Untuk informasi lebih lengkap mengenai burung buntut sate silahkan kunjungi link ini:
BUNTUT SATE - PENGHUNI DINDING TEBING
2. Paok Laus / Pitta Elegans
[FOTO : Andi Albayquni]
3. Kipasan Tunggir Merah / Rofous fantail
[FOTO : Deddy Darmawan]
4. Kirik-kirik Australia / Merops ornatus
[FOTO : Deddy Darmawan]Cekakak sungai / Collared Kingfisher / Todiramphus chlorisMasih banyak lagi burung dan satwa liar yang ada di TWA Gunung Tunak ini yang belum terekam, oleh karenanya maka kami berencana kembali lagi ke tempat ini.
Untuk menambah wawasan mengenai burung-burung di Lombok silahkah kunjungi blog teman saya http://aveslombok.comSekian dulu.
Untuk menambah wawasan mengenai burung-burung di Lombok silahkah kunjungi blog teman saya http://aveslombok.comSekian dulu.
Saya tertarik dengan artikel yang ada di website anda yang berjudul " MENENGOK ISI TAMAN WISATA ALAM GUNUNG TUNAK
ReplyDelete".
Saya juga mempunyai jurnal yang sejenis yang bisa anda kunjungi di Pariwisata Indonesia . Mari bersama-sama kita memperluas ilmu kita. :)
Artikel anda tentang Pariwisata sangat menarik dan keren , Kami juga mempunyai artikel yang sama silahkan kunjungi http://pariwisata.gunadarma.ac.id/
ReplyDelete