Loading...

MAHAMERU: PUNCAK IMPIAN



MAHAMERU: PUNCAK IMPIAN. Lama nian berkeinginan untuk mendaki Semeru, tapi apa daya banyak kendala. Tapi niat tetaplah niat. "Mimpi adalah sesuatu yang membuatmu tak bisa tidur", kata Abdul Salam. Akhirnya do'a terjawab dan jawabannya adalah IYA.


Tanggal 18 Juni 2013, hari Selasa, saya berangkat ke Semeru dengan satu tekad: Menggapai Puncak Mahameru. Berangkat dengan modal seadanya, sudah biasa. Sebab tak terlalu penting untuk bermewah-mewah di atas gunung, benar kan? Berangkat bertiga (Saya, sepupu saya Nasrullah, dan Muhzar) dari Lombok naik bis jurusan Malang. Perjalanan terasa amat lambat saking ingin cepat sampai tujuan. Saya yakin anda juga pernah merasakan hal yang sama. Tiba di pelabuhan Lembar sudah masuk waktu Zhuhur. Selesai shalat perjalanan dilanjutkan menuju Bali. Hal yang paling membosankan adalah ketika harus berada di atas kapal Ferry. Sekira 3,5 jam diatas ferry baru sampai di pelabuhan Padangbai. Langsung melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan Gili Manuk. Lagi harus naik ferry lagi menuju Ketapang. Turun dari ferry itu selalu saja menjadi bagian yang melegakan.

Perjalanan dilanjutkan menuju Malang. Entah berapa lama bis yang kami tumpangi terseok di jalanan sampai akhirnya kami sampai di Terminal Malang.

Ah, kami sudah semakin dekat dekat dengan gunung Semeru.

Tak membuang waktu di terminal langsung memesan taksi untuk mengantarkan kami ke tempat menginap. Asrama Lombok. Kebetulan Nas dan Muhzar pernah kuliah di Malang, jadi tidak terlalu kesulitan untuk mendapat sekedar tempat menginap. Kami menginap  satu malam di Malang, sambil menelpon salah satu personil yang sudah lebih dulu berangkat dari Lombok: Roni hartono. Malamnya sehabis belanja keperluan ngepak barang, kami istirahat untuk mempersiapkan perjalanan menuju pasar Tumpang.

Malang,  Kamis 20 Juni 2013. Pagi sekali kami sudah bangun dan
bersiap melanjutkan perjalanan. Naik angkot sampai di pasar Tumpang. Kami sudah semakin dekat dengan Gunung Semeru.
Sesampai di Pasar Tumpang agak sedikit kebingungan untuk mencari kendaraan. Untungnya kami bertemu dengan tiga orang pendaki lain yang kebetulan hari itu juga mau berangkat. Mas Zezen, Mas Ahda dan Pak Kristoforus Tere. Jadilah kami bertujuh memesan sebuah Jeep, angkutan biasa kalau mau naik Semeru. Setelah deal dengan pak sopir pemilik Jeep tersebut lalu kami diantar menuju titik pendakian, Ranupani. Dengan senang hati pak sopir mengajak kami singgah  sebentar di rumahnya dan sekedar minum teh. Tentu saja kami tidak menolak!

Setelah 'sepeminuman teh' lalu kami melanjutkan perjalanan menuju Ranupani. Tak terbayang dalam benakku Ranupani itu seperti apa. Tunggu sampai saja. jalanan yang menanjak membuat jeep yang kami tumpangi agak sedikit terseok. Namun demikian akhirnya kami sampai juga di sebuah tempat yang bernama Bukit Teletubbies. Nama boneka. Kami berfoto-foto sekira 30 menit di tempat ini kemudian melanjutkan lagi perjalanan menuju titik pendakian. Jalanan mulai terasa semakin menanjak, namun semangat pak sopir tak kendor. Ia bertekad mengantar kami ke Ranupani, apapun yang terjadi. Demikain aku mengarang dialog di alam fikiranku.....


Bersambung... Pendakian puncak berapi tertinggi di Jawa

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "MAHAMERU: PUNCAK IMPIAN"

Post a Comment