akan retak
karena mengandung waktu
yang selalu mengembang
Dan akhirnya akan meledak
bila tenaga waktu terus terhadang
Cintaku kepadamu juwitaku
ikhlas dan sebenarnya
ia terjadi sendiri
aku tak tahu kenapa
aku sekedar menyadari
bahwa ternyata ia ADA
Cintaku kepadamu juwitaku
kemudian meruang dan mewaktu
dalam hidup yang sekedar ingusan
Ruang cinta aku budayakan
tapi waktunya
lepas dari jangkauan
Sekarang aku menyadari
usia cinta lebih panjang
dari usia percintaan
Khasanah budaya percintaan
pacaran
perpisahan
perkawinan
tak bisa merumuskan
tenaga waktu dari cinta
Dan kini, syairku ini
apakah mungkin
merumuskan cintaku kepadamu..?
Syair bermula dari kata
dan kata-kata dalam syair juga meruang dan mewaktu
lepas dari kamus
lepas dari sejarah
lepas dari daya korupsi manusia
Demikianlah...
maka syairku ini
berani mewakili cintaku kepadamu
Juwitaku...
belum pernah aku puas menciumi kamu
kamu bagaikan buku yang tak pernah tamat aku baca
kamu adalah lumut di dalam tempurung kepalaku
kamu tidak sempurna, gampang sakit perut,
gampang sakit kepala
dan tempramenmu sering tinggi
kamu sulit menghadapi diri sendiri
dan dibalik keanggunan dan keluwesanmu
kamu takut kepada dunia
Juwitaku...
lepas dari kotak-kotak analisa
cintaku kepadamu ternyata ADA
Kamu tidak molek tetapi cantik dan juwita
jelas tidak imakulata
tetapi menjadi mithos di dalam kalbuku
Sampai disini
aku akhiri renungan cintaku kepadamu
kalu di turuti toh tak akan ada akhirnya
dengan ikhlas aku persembahkan kepadamu
Cintaku kepadamu telah mewaktu
syair ini juga akan mewaktu
yang jelas usianya akan lebih panjang
dari usiaku dan usiamu.
WS Rendra
Ditulis Pada Usia 57
0 Response to "Sajak Cinta"
Post a Comment